Manusia akan tumbuh menua baik itu sesuatu yang kita kehendaki ataupun sesuatu yang mati-matian kita hindari dengan berbagai cara. Mulai dari kosmetik, olahraga, suplemen, makan buah dan sayur dan lain lain. Toh semua usaha itu hanya usaha memperlambat gurat-gurat usia di wajah atau pada penampilan fisik.
Bertumbuh, menjadi dewasa, menua dan akhirnya mati. Sudah begitu siklusnya. Yang membuat hal itu berbeda adalah bagaimana kita memberi arti pada setiap tahapan proses tersebut, dan tidak membiarkan satu prosespun berlalu tanpa meninggalkan makna.
Sekolah, bergaul, bekerja, berpacaran, menikah, beranak-cucu dan lain sebagainya. Hal-hal ini bisa menjadi beberapa upaya kita dalam memberi arti kehidupan.
Namun terkadang, kita lupa bahwa memberi arti pada kehidupan berarti membuat diri kita bahagia. Ada yang sibuk memberi arti pada kehidupan dengan membahagiakan orang-orang yang mereka cintai, tapi lupa membahagiakan diri mereka sendiri. Yah memang beberapa orang beranggapan bahwa kebahagiaan orang-orang yang mereka cintai adalah kebahagiaan mereka juga. Hal itu sama sekali tidak salah. Dan saya tidak bermaksud membuat anda berhenti beranggapan demikian. Selama itu membuat anda bahagia, lanjutkan!!!
Membahagiakan orang-orang yang anda cintai adalah hal yang baik. Namun jangan lupa untuk membahagiakan diri anda sendiri. Karena orang-orang anda cintai juga pasti menginginkan anda bahagia. Membahagiakan diri anda adalah juga salah satu cara membahagiakan orang-orang yang anda cintai.
Menua terkadang membuat kita menjadi egois. Mungkin karena seiring dengan berjalannya waktu kita semakin sadar bahwa tidak ada yang lebih setia daripada diri kita sendiri. Diri kita, dia sudah lama bersama-sama dengan kita. Dia yang paling pantas dibuat bahagia. Pada saat kita tua dan tidak berdaya lagi, 'dia', sang diri kita, akan tetap bersama-sama dengan kita. Kita tidak bisa mengharapkan keluarga, pasangan, anak-anak, atau sahabat kita untuk menemani atau mengurus kita. Karena toh mereka juga punya diri mereka sendiri untuk diurus.
Bagi saya, kebahagiaan itu adalah hal-hal yang saya lakukan dan tidak akan saya sesali di masa depan. Jadi jika saya ingin mengerjakan sesuatu yang saya sukai, saya akan berpikir, apakah nanti saya akan menyesalinya? Kalau tidak, saya akan melakukannya. Saya akan berbahagia dengan melakukan hal tersebut.
Seringkali kita menggunakan standar-standar atau definisi-definisi kebahagiaan yang bukan punya kita sendiri. Karena itu banyak orang terjebak dalam ketidakbahagiaan sekalipun mereka serba berkelimpahan. Jelas saja anda tidak akan pernah bahagia jika demikian. Yang harusnya bahagia itu anda, jadi kenapa menggunakan standar kebahagiaan orang lain? Bahkan dengan menggunakan standar kebahagian menurut standar orang tua, keluarga besar atau siapapun itu, beresiko membuat kita tidak pernah bahagia.
"The one that responsible for your happiness is YOUR SELF."
Let's grow up happily...
No comments:
Post a Comment